About

Sabtu, 27 September 2014

Nama Muara Badak dari mana? Ini dia ceritanya (1)

     Konon, menurut penuturan salah seorang tokoh Muara Badak, H. Abdul Wahab HAR, nama Muara Badak itu mencuat awal tahun 1806. Ihwat cerita, ketika itu, leluhur Abdul Wahab HAR yang memperoleh konsesi untuk mendiami wilayah tersebut dari sultan kutai, mendapat kunjungan dari kerabat kesultanan kutai.

     Dalam perjalanan dari tenggarong, menyisiri sungai mahakan, rombongan kerabat kesultanan kutai itu mengagumi pohon-pohon besar yang berada di tepi sungai. Saat mendarat, kekaguman itu memuncak manakala menyaksikan melihat pohon tempura badak (memiliki tinggi 40 m, mempunyai buah yang butat yang dapat dibuat bubur. Sekarang sudah punah) di muara perkampungan yang dituju. 

   "Bada lehh!!!" seru kerabat sultan kutai yang memimpin rombongan itu, berseru memuji dan kagum melihat pohon itu. 
    Sontak, rombongan penyambut yang terdiri dari suku pendatang (bugis) dan suku asli (kutai) mengartikan bahwa nama kampung mereka yang baru dan belum punya nama itu, kampung Muara Badak, lantaran seruan kagum kerabat sultan itu. Setelah ada kesepakatan yang berawal dari ketidaksengajaan, sejak saat itu nama Muara Badak dipakai untuk perkampungan baru itu. Menyinggung tentang versi lain mengatakan bahwa Muara Badak itu disebabkan adanya hewan badak, Abdul Wahab HAR membantahnya. "sejak kecil hingga sekarang, saya tidak pernah melihat badak disini", ucap tokoh masyarakat yang dilahirkan di Muara Badak,jj 4 Mei 1947 itu.

0 komentar:

Posting Komentar